Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Review Kisah Cinta Terlarang Paling Dikenang Sepanjang Masa

Gambar
Penulis                 : Anton WP Desain cover        : Satriya Adhi Layout isi             : Yudhi Herwibowo Penerbit               : bukuKatta ISBN                    : 978-979-1032-75-9 Cetakan Pertama  : 2012 Tebal                    : 128 hlm Semua orang pernah jatuh cinta, itu artinya semua orang punya kisah tentang cinta. Namun kisah cinta dari masing-masing orang tentunya berbeda. Awal pertemuan yang berbeda, dan akhir yang juga berbeda. Namun yang sama dari semua cinta adalah pengaruhnya yang menggetarkan jiwa dan dahsyat luar biasa. Pengaruh cinta inilah yang membuat lahirnya cinta dengan label "terlarang". Karena cinta memang memaksa untuk diperjuangkan dan menentang penghalang tanpa menghiraukan keselamatan. Buku ini membahas tentang cinta dengan label yang saya sebutkan di atas. Sebuah jenis cinta yang memaksa memori kita untuk menerima bahwa cinta memang punya kuasa. Pyramus dan Thisbe Kisah pertama muncul dari dua remaja yang semenjak kecil bersahabat erat. Me

Review The Diary of Amos Lee

Gambar
Penulis : Adeline Foo Penerjemah : Tessa Febiani Editor : Fita Riyadi Ilustrasi dan desain kover : Stephanie Wong Penerbit : Buah Hati ISBN : 978-602-8663-33-5 Cetakan I : Maret 2011 Tebal : 140 hlm Diary ini dimulai karena resolusi Tahun Baru Ibuku untuk membuatku menulis. Ibu mendapat ide aneh. Menurutnya, kami harus memanfaatkan waktu di kamar mandi sebaik-baiknya. Di tembok di atas WC, ibu memasang rak gantung tempat menyimpan buku tulis, beberapa bolpoin, dan pensil warna. Ibu bilang waktu aku melakukan "urusan penting" di toilet, aku bisa menulis. "Maksimal lima sampai delapan menit!" kata Ibu. "Ibu tidak mau kamu kena wasir!" Menulis diary memang sangat menyenangkan. Mungkin banyak dari kalian yang senang menulis diary seperti saya dan Amos Lee. Saya pernah mempunyai sebuah diary waktu masih duduk di bangku SMP. Itu diary pertama saya. Namun sejak diary saya dibaca oleh ibu saya, saya jadi tidak berani untuk melanjutkan hobi saya yang satu itu. Malu